Tuesday, 19 March 2013

Fungsi Keterangan UFS3 Sarasoft


UFS-3 Tornado adalah software program untuk memperbaiki kerusakan pada system software heandphone.

Alat ini sangat diminati oleh kalangan teknisi selain fitur yang ditanamkan dalam chipset Atmel sangat variatif juga operasional alat ini sangatlah mudah dimengerti bagi orang awam sekalipun. Tak heran kalau saya yang hanya melihat saja sekarang sudah bisa memperbaiki handphone dengan alat bantu UFS-3 Tornado ini.
UFS-3 mampu memperbaiki kerusakan software ponsel nokia seluruh versi, mulai dari DCT3, DCT4, DCTL, BB5. UFS-3 dilengkapi dengan modul HWK yang mampu supot dengan vendor lewat internet. Tetapi jika model HWK yang dipergunakan menggunakan HWK trial/cloning, jangan harap bisa terkoneksi dengan internet.


Fungsi dari tombol dan kolom pada tampilan jendela software UFS-3 sebagai berikut:


1. Tombol Connect dan Disconect, berfungsi menyambung dan memutus koneksi UFSx dengan Box.
2. Tombol Check, berfungsi untuk memastikan koneksi antara ponsel, kabel flash, box UFS-3, kabel USB dan komputer sudah terkoneksi dengan baik atau belum.
3. Tombol Info, berfungsi untuk tes flash, membaca sekurity kode, juga berfungsi untuk mengetahui informasi software ponsel. Selain itu tombol ini juga mampu menampilkan kerusakan mana pada ponsel yang harus diperbaiki. 
4. Tombol Write Flash, berfungsi menjalankan program flashing secara manual pada kasus ponsel mati total. 
5. Tombol UI Seting, berfungsi untuk mengeset UI Options sesuai kebutuhan kita dan untuk mengetahui data-data ponsel, misalnya phone book.
6. Tombol Restart, berfungsi untuk merestart ponsel pada saat telah koneksi dengan kabel dan box flasher.
7. Tombol DCT3, DCT4, DCTL, BB5, UFSx berfungsi untuk memilih seri/versi ponsel yang akan diflash.
8. Kolom Scenario berfungsi untuk menentukan perintah yang akan dijalankan, secara manual atau secara otomatis. Kita bisa memilih flash + UI Option pada scenario. 
9. Kolom Interface dan Speed. Kolom Interface berfungsi memilih tipe kabel yang akan digunakan Mbus atau Fbus. Sedangkan kolom Speed berfungsi untuk menyesuaikan kecepatan flash yang diinginkan. Mbus dipilih untuk tipe ponsel WD2, sedangkan Fbus untuk tipe DCT3 dan DCT4.
10. Start atau stop, berfungsi untuk menjalankan atau menghentikan perintah yang akan atau sedang dikerjakan. 
11. Progress windows, berfungsi menampilkan secara detail tipe, kerusakan, dan informasi pada ponsel. 
12. UI Options, berfungsi sebagai bagian dari perintah pada proses flash. Selain itu UI option merupakan sebuah langkah singkat dengan cara mencentang kolom, kemudian kolom tersebut diklik ganda.
Beberapa kolom yang termasuk UI Option sebagai berikut:
  • Save UI Setting, berfungsi mem-back up atau menyimpan setingan utama sebelum melakukan flashing.
  • UI Default, berfungsi mengubah setingan pengguna kempali ke setingan awal, (seperti pada phone setting). 
  • Full Factory Default, berfungsi mengembalikan ponsel hasil flash kembali kesetingan standar atau pabrik. 
  • Init Sim-Lock, berfungsi membuka jaringan yang terkunci oleh operator, (SP Lock) 
  • Set FAID (flash authority ID), berfungsi mengkalkulasi ulag FAID. Proses ini sebaiknya dilakukan setelah melakukan flashing MCU dan PPM. 
  • Reset User Lock, berfungsi mengembalikan pin kode ponsel ke pin kode standar pabrik (12345).
  • Reboot In Normal Mode, berfungsi me-reboot system operasi ponsel untuk mengecek kondisi system operasi ponsel setelah selesai melakukan proses flashing. Dengan catatan, sim-card dimasukkan terlebih dahuli saat akan me-reboot. 
  • LCD Contrast, berfungsi mengeset ketajaman tampilan pada layer ponsel.
13. Aux functions, terdiri dari lima komponen yang berfungsi sebagai berikut:
  • Read Imei, berfungsi membaca nomor imei ponsel.
  • Read Flash, berfungsi mem-back up firmware ponsel sebelum dilakukan proses flashing (husus tipe DCT3). Sebelum melakukan proses flashing perlu diperhatikan kondisi batrei (setengah penuh), agar proses tidak berhenti ditengan jalan karena betrei habis. Sebelum menjalankan read flash, kita centang terlebih dahulu bagian ui default, full factory setting, dan set FAID kemudian klik start. Pada kasus matot, kita cukup melakukan flash secara manual.
  • Convert Files, berfungsi mengkonfervi file yang ber-extensi .FLS (dot FLS) menjadi file ber-extensi nokia wintesla standar. Proses ini sering digunakan saat mengkonversi file extensi .FLS virgin EPROM agar dapat beroprasi (support) pada UFSx-box.
  • Erase Flash, berfungsi menghapus seluruh isi flash dan eprom ponsel yang tidak dipakai secara otomatis setelah dilakukan proses full flash (flash MCU, PPM dan PMM) dan mengganti nomor imei (rebuild imei).
  • Created Ini File, berfungsi seperti membuat folder flash. Hal ini sangat memudahkan kita saat akan melakukan flashing dengan ponsel dan setingan (MCU, PPM dan UI Setting) yang sama. Kita tinggal membuka folder dan menjalankannya.
14. Language Code, berfungsi panduan pengisian PPM berdasarkan variasi setingan bahasa pada ponsel. 
15. Progress Bar, berfungsi untuk menunjukkan prosentase proses flash yang sedang berlangsung.

Beberapa tombol:
  • Auto Clear Result Windows, berfungsi mengeset otomatis menghapus layar pada progress windows sebelum beralih pada proses flash berikutnya. Kita juga bisa menghapus secara manual dengan cara mengklik ganda pada progress windows.
  • Auto Scroll Result Windows, berfungsi menampilkan se;uruh hasil dan menggulung layar secara otomatis apabila hasil pemeriksaan melebihi jumlah karakter maksimal progress windows. 
  • Auto Detect Product, berfungsi memberi informasi tentang ponsel yang akan diflash secara detail. 
  • Use Ini File Setting, berfungsi secara efisien dengan proses yang cepat pada saat anda akan melakukan perbaikan pada ponsel-ponsel yang sejenis dengan ponsel pada setingan awal. 
  • Import Sim-Lock, berfungsi mengirim sim-lock dari file pada saat terjadi sim-card not accepted. 
  • Flash PPM only, berfungsi nge-flash PPM nya saja. Flash ppm only efektif digunakan pada saat akan mengubah setingan bahasa pada ponsel.
Contoh pembacaan menu Info pada ponsel DCT-4, bisa dilihat pada deskripsinya sebagai berikut:
MCU Sw = data Utama ponsel (jika Corrupt ponsel akan Matot, dsb)
PPM Sw = data Paket Bahasa (jika Corrupt ponsel akan Blank)
Prd.Cd = Product Code (bisa diubah agar sesuai Back Casing dengan menggunakan PM Edit)
Bpr Cd = Basic Product Code = sama dengan Prd.Cd
Pro. Sn = Product Serial Number
HW = Hardware ID ponsel tersebut
PCI = Peripheral Component Interconnect (jalur antar komponen)
UEM = Universal Energy Management ID = IC Power Nokia DCT4/WD2
UPP = Universal Phone Processor ID = CPU Nokia DCT4/WD2
RFIC = Radio Frequency IC ID = Identitas IC Signal Processor Nokia
DSP = Data Signal Processor ID
LCD = Type Liquid Crystal Display yang terpasang
IMEI = International Mobile Equipment Identity = No. IMEI ponsel.
SLconf = SIM Lock Configuration = Kode jaringan. Keadaan Standar adalah 001-01. selain itu maka ponsel dalam keadaan terkunci
SLprof = SIM Lock Proof
SLvar = SIM Lock variable
SLaux = SIM Lock auxiliary
Provider : Operator yang mengunci ponsel. Test Equipment adalah kondisi normal (tidak terkunci) Not found berarti keadaan terkunci (4 locks) dibawahnya adalah kode yang perlu ditekan pada ponsel untuk membuka kunci jaringan

Demikianlah sedikit penjelasan tentang tombol UFS-3, artikel ini hanya sedikit pengalaman saya dan Semoga bermanfaat.

0 comments: